Wednesday, December 20, 2017

Wow! Pasangan Selingkuh Direndam di Laut, Disaksikan Para Warga dan Diberi Hukuman Adat Lainnya




Kronologi Pasangan Selingkuh Direndam di Laut, Disaksikan Para Warga dan Diberi Hukuman Adat Lainnya, Pasangan selingkuh ketahuan melakukan tindakan tidak pantas saat berada dalam sebuah kamar di tempat tinggal si pria di Perumahan BTN Taman Ria State, Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, Palu, Sulawesi Tengah.

NS (laki-laki) dan DR (wanita) pun terpaksa harus menerima hukuman dari warga.

Oknum karyawan BNI dengan pegawai Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen) Kota Palu, Sulawesi Tengah itu direndam di laut, Senin (18/12/2017).

Pengguna akun Facebook Anita Kpn mengunggah video saat keduanya menjalani hukuman di hadapan banyak orang, Senin (18/12/2017) siang.

"Bukti Hasil Kerja K5 dan Lembaga Adat Kelurahan Silae dalam mewujudkan Visi dan Misi Bapak Walikota Palu.

Bagi PELAKOR dan PEBINOR jangan berani menginjakan kaki di bumi Silae," tulisnya.

Terlihat kedua pelanggar adat itu menutupi wajah dan tubuhnya menggunakan sarung.

Pasangan yang sama-sama telah berkeluarga itu berjalan ke laut di dekat sebuah hotel di Jalan Malonda, Kecamatan Palu Barat ditemani petugas, seperti yang diberitakan oleh Sulteng Terkini.

Tidak hanya direndam di laut atau nilabu, mereka juga mendapat sanksi adat berupa denda (givu) senilai jutaan rupiah dan dikeluarkan dari kampung (nipali).

Givu itu mereka terima sebagai ganjaran dari Lembaga Adat Keluraahn Silae.

Setelah itu mereka harus meninggalkan Kelurahan Silae.

Setelah satu jam berlalu, NS dan DR diantar keluar dari laut menuju perbatasan Kelurahan Silae dan Kelurahan Lere untuk dinipali.

"Selama kegiatan berlangsung, situasi aman terkendali," kata Kapolres Palu AKBP Mujianto melalui Kapolsek Palu Barat, Iptu Sudirman saat dikonfirmasi SultengTerkini.Com.

Hebat!! Kakek Ini Nikahi Gadis 17 Tahun, Cantik Pula, Maharnya Bikin Kaget!!




Jodoh ada di tangan Tuhan. Bukan sekadar ungkapan, tapi memang demikian kenyataannya. Tak ada manusia yang mampu menerka siapa yang akhirnya menjadi jodohnya.

Seperti kisah pasangan satu ini. Tak ada yang pernah menyangka jika Bado (56 tahun) akhirnya akan berjodoh dengan Ika Nurjannah, seorang gadis cantik yang usianya masih 17 tahun.

Meski usia keduanya terpaut 39 tahun, namun karena jodoh, hubungan Bado dan Ika berlanjut ke jenjang pernikahan.

Jumlah Maharnya Bikin Kaget

Kepala Kantor Kementerian Agama Kolaka, Sulawesi Tenggara, Abdul Azis Baking mengatakan, pernikahan pasangan Bado dan Ika dilangsungkan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Baula, Kolaka, Kamis, 20 November 2017.

" Yang nikahkan mereka Kepala KUA, namanya Pak Arsyad Daud. Saya kira, ini namanya jodoh. Memang bagi sebagian orang, agak janggal karena pengantinnya berbeda usia sangat jauh, tapi kalau Tuhan sudah memilih mereka berpasangan, maka tidak ada yang bisa menolaknya," kata Azis.

Selain usia yang terpaut jauh, jumlah mahar pernikahan Bado dan Ika juga mengagetkan banyak orang.

Jika pada umumnya menikah di Sulawesi Tenggara membutuhkan mas kawin sampai jutaan, pernikahan Bado dan Ika tak sampai setengah juta.

" Maharnya mempelai pria itu Rp300 ribu, dokumen nikahnya semua lengkap. Jadi kami nikahkan," kata Azis.

Bayi Terlalu Tampan Ini Bikin Netizen Gemes dan Penasaran, Yuk Intip Foto-Fotonya

Terlalu Tampan, Bayi Bernama Arsya Ini Viral di Instagram dan Bikin Netizen Penasaran



Banyak orang yang kini semakin mudah akses media sosial, salah satunya media sosial Instagram.

Hal ini menyebabkan hal-hal yang menarik di media sosial seperti foto, video mudah menjadi trending topic dan viral hingga akhirnya menjadi perbincangan publik.

Kali ini bukan video melabrak pelakor seperti yang pernah viral sebelumnya. Melainkan sejumlah foto bayi yang parasnya disebut netizen sangat tampan.

Ditelurusi TribunSolo.com, foto bayi tampan bernama Arsya ini muncu di beranda pencarian Instagram atau biasa disebut explore, sejak pekan lalu, Senin, 11 Desember 2017.

Lantas siapa yang mengunggah foto bayi berparas rupawan ini?

Rupanya yang mengunggah foto bayi bernama Arsya ini bukanlah sosok biasa.

Ia adalah seorang calon dokteryang terkenal di kalangan netizen remaja, yakni Anton Tanjung. Anton Tanjung memang bukan artis tapi namanya sejak tahun lalu menghebohkan dunia maya. Jelas saja karena ia disebut-sebut sebagai dokter tampan.


Anton ini ternyata menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Hingga berita ini ditulis, Anton memiliki pengikut di Instagram sebanyak 269 ribu followers. Saat ia mengunggah foto Baby Arsya yang juga berparas tampan itu, ribuan netter memberikan ike dan komentar sehingga membuat foto itu menjadi viral dan populer. Sayangnya, Anton enggan memberitahukan secara detail anak siapa bayi tampan itu.


Sejumlahh netter menduga bayi bernama Arsya itu adalah bayi yang dilahirkan oleh pasien yang ditangani Anton.

Namun ada juga yang mengira Arsya adalah bayi dari Anton karena terlihat sangat mirip dengannya.

"Bang, ini baby yg sama kek kmren2 kan? Kok abang masih upload fotonya apa babynya masih di rumah sakit?," tanya akun @ariestanissa_28.

Namun Anton hanya membalas singkat pertanyaan netter itu, 

"haha ada deh," jawab netter. Awalnya, banyak netter yang mengira foto bayi yang diunggah Anton berjenis kelamin perempuan.



Lalu Anton memeberikan balasan untuk netter dan memberitahu bahwa bayi tersebut berjenis kelamin lelaki.

Dokter ganteng ini bikin penasaran, saja, ya! Tak Hanya Anton Tanjung, Sosok Calon Dokter Ini Juga Bikin Para Cewek Kepincut



Selain Anton, sosok Aditya Surya Pratama juga menarik perhatian netizen khususnya mereka yang perempuan.

Sedikit berbeda dengan Anton, Aditya ternyata lebih unggul dalam jumlah pengikut di Instagram.

Aditya memiiki pengikut sebanyak 486 ribu followers.

Instagramnya bernama adityaspratama.

Ia bahkan sudah mulai merambah dunia film tanah air dan menjadi bintang tamu di acara dr. Oz Indonesia.  Aditya sendiri bersekolah di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Nah, kamu lebih pilih dokter yang mana?

Anton atau Aditya?

Sunday, December 17, 2017

Innalillahi.. Polisi Heroik Ini Tersambar Kereta Saat Selamatkan Pengendara Motor




Nyawa seorang polisi menjadi korban ketika pengendara motor hendak menerobos palang pintu perlintasan KA.

Anggota Satlantas Polres Jombang bernama Bripda Sherif Gagah itu meninggal ketika sedang bertugas di Desa Plosorejo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Sabtu petang (16/12/2017).
Melansir Surya Malang, Sabtu (16/12/2017), saat itu korban sedang bertugas mengatur lalu lintas di perlintasan kereta api desa setempat.

Kemudian ketika mendapati pengendara motor yang hendak menerobos palang pintu yang menutup, korban menghalaunya agar terhindar dari kereta api yang hendak melintas.

Namun nahas, setelah ia menyelamatkan nyawa beberapa pengendara sepeda motor dari arah Nganjuk tujuan Jombang, justru nyawanya sendiri yang menjadi korban.

Dirinya tewas setelah tersambar Kereta Api Bangunkarta yang melintas dari arah timur.

“Bripda Sherif berinisiatif untuk menghalau mereka. Namun nahas Bripda Sherif malah tersambar kereta api karena jaraknya terlalu dekat dengan perlintasan," jelas Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto.

Dari keterangan Agus, sejak pukul 16.00 WIB telah dilakukan pengaturan arus lalu lintas di kawasan tersebut.

Kemudian pada pukul 17.30 terjadi kecelakaan yang berujung maut dan menewaskan seorang polisi.
Bigadir Abdul Rohman, rekan polisi yang bertugas dengan korban, dan beberapa warga pun segera melarikan korban ke RSUD Kertosono, Nganjuk.

"Tetapi takdir berbicara lain, korban meninggal dunia," lanjut Agung.

Menuru Agung Bripda Sherif telah menunjukkan dedikasi dan tanggung jawab Brida Sherif yang patut diteladani seluruh anggota Polres Jombang.

"Demi melayani dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat, nyawa pun siap dikorbankan," pungkasnya.

Saat itu BRIPDA SHERIF hendak menghimbau pengendara sepeda motor yang menerobos palang pintu agar berhenti karena kereta api hendak melintas. Namun karena terfokus pada himbauan, BRIPKA SHERIFF kurang memperhatikan keselamatannya hingga akhirnya terserempet kereta api yang melintas.

AKP INGGAL WIDYA PERDANA Kasat Lantas Polres Jombang mengatakan, kecelakaan itu terjadi saat anggota Satlantas Polres Jombang sedang mengurai kepadatan lalu lintas di perlintasan rel Desa Plosorejo, Bandar Kedungmulyo.(Tribunnews.com)

Saturday, December 16, 2017

Lelah Berjualan Tutut, Sang Ayah Pingsan saat Ambil Buku Raport Anaknya




Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan bantuan berupa rumah susun dan bantuan modal usaha kepada warganya, Koko (43) asal Kampung Cihideung, Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta.

Awalnya, Koko pingsan saat mengambil buku raport anaknya, Rizki Ramdhani, kelas XI IPS III di SMAN 2 Purwakarta pada Jumat (15/12/2017). Dia pingsan karena lelah dan belum makan setelah berkeliling berjualan tutut.

Kabar Koko pingsan diketahui oleh istri Bupati Dedi Mulyadi, Anne Ratna Mustika. Kebetulan saat itu, Anne juga sedang mengambil rapot untuk anak pertamanya, Maula Akbar.

“Saya diantarkan pulang ke rumah. Bu Anne juga titip biaya buat berobat,” kata Koko, Sabtu (16/12/2107).

Koko menceritakan kejadian itu saat dijenguk Dedi. Koko tinggal bersama istrinya, Nurhasanah (38) di sebuah rumah berukuran 3x5 meter. Di rumah sekecil itu, Koko juga tinggal dengan ketiga anaknya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang datang dengan menggunakan sepeda, memberikan bantuan berupa beras dan sembako. Beras itu dipanggul oleh anaknya, Maula Akbar.

Dedi juga memberikan bantuan modal usaha dan perbaikan rumah kepada Koko.

Kepada putra Koko, Rizki, Dedi memberikan motivasi agar selalu bersyukur dan tetap semangat, meskipun hidup dalam keadaan serba kekurangan.

Dedi juga memberikan sepeda miliknya untuk digunakan Rizki berangkat ke sekolah.

“Saya dulu susahnya lebih dari ini. Mau sekolah harus jualan es dulu buat makan. Berangkat ke sekolah pakai sepeda, jaraknya 20 kilometer,” kata Dedi.

Dedi juga menasihati Rizki agar tidak gengsi dalam membantu orangtua.

“Kamu jangan gengsi, bantu ayah dan ibu ya,” katanya.

Sementara itu, Nurhasanah tampak meneteskan air mata saat mendapat bantuan dari Bupati Dedi Mulyadi.

“Syukur alhamdulillah. Kami sudah dibantu oleh Pak Dedi,” ucap Nurhasanah.

sumber : kompas.com

Friday, December 15, 2017

7 Tahun Pindah Keyakinan, Begini Hubungan Istri Choky Sitohang dengan Keluarganya yang Muslim




Perbedaan keyakinan adalah hal yang lumrah di Indonesia. Meski memiliki perbedaan agama, namun penduduk di Indonesia hidup rukun berdampingan. Saling menghargai dan menghormati keyakinan yang dianut oleh setiap individu adalah hal yang penting dilakukan.

Bahkan ketika seseorang yang kita kenal memutuskan untuk berpindah keyakinan, kita sebagai individu harus menghormati keputusannya. Hal itu pula yang terjadi pada keluarga istri dari Choky Sitohang, Melissa Aryani, atau kini akrab disapa Chaca Sitohang. Chaca memutuskan untuk berpindah keyakinan mengikuti agama Choky sejak menikah pada 8 Juni 2010 silam. "Saya yakin, umpama tidak diberikan kebebasan sekarang toh nanti akan menikah juga." 

"Saya muslim, jadi saya serahkan ke keluarga, jadi tidak ada masalah.." ujar ayah Melissa, Haji Anshori ditemui di tempat resepsi Choky dan Chaca, di Gedung Wisma 76, Jl S Parman, Jakarta Barat, Jumat (18/6/2010) malam. Meskipun merelakan putri bungsunya pindah agama, ayah Melissa tidak ingin menyesal. Keluarga Melissa hadir dalam pernikahan untuk mendukung kebahagiaan putrinya. "Itu sudah ketentuan Allah, apapun yang terjadi saya yakini Allah." "Kita semua sudah ada ketentuan. Semua itu bukan kehendak kita masing-masing." 

"Akhirnya kembali pada keyakinan dan kita mengharapkan mana yang benar." tuturnya kala itu. Kini 7 tahun berlalu, sang putri terlihat bahagia hidup bersama Choky dan kedua anaknya. Chaca kerap membagikan foto-foto kebersamannya dengan suami dan anaknya. Meksi sejumlah fotonya kerap dikomentari perihal keputusannya untuk pindah agama, namun Chaca tetap sabar menanggapi komentar dari netter. 

Chaca kerap membagikan foto-foto kebersamannya dengan suami dan anaknya. Meksi sejumlah fotonya kerap dikomentari perihal keputusannya untuk pindah agama, namun Chaca tetap sabar menanggapi komentar dari netter. Lantas bagaimana hubungan Chaca dan keluarganya yang muslim? Tenryata ia dan keluarganya masih berhubungan baik.


Perbedaan itu indah, bukan?

Saturday, December 9, 2017

Pendemo Bawa Senjata Tajam, Berikut 9 Fakta Tolak Abdul Somad di Bali, Nomor 9 Diminta Cium Ini..




Satu lagi peristiwa menghebohkan Indonesia baru-baru ini. Dai kondang, Ustadz Abdul Somad kini sedang dirundung sebuah masalah.

Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau tersebut baru saja ditolak ceramah di Provinsi Bali, padahal dia sedang berada di Pulau Dewata.

Akibatnya, Ustadz Somad terpaksa tinggal di hotel tempatnya menginap, yakni di Hotel Aston, Denpasar.

Bagaimana nasib ustad alumni kampus Al-azhar mesir tersebut, berikut fakta tentang ustadz Somad dan seputar insiden penolakannya

1. Ditolak untuk menyampaikan ceramah di wilayah Provinsi Bali terkait dengan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam rangkaian safari dakwah, Jumat-Minggu (8-10/12/2017),

2. Penolakan disampaikan melalui unjuk rasa,
3. Unjuk rasa digelar di depan Hotel Aston,
4. Mereka yang berunjuk rasa mengatasnamakan diri dari kelompok organisasi kemasyarakatan dan anggota DPD RI, Arya Wedakarna,

5. Sedianya, Ustadz Somad ceramah di Masjid An-Nur di Jalan Diponegoro, Denpasar,
6. Ustadz Somad ditolak ceramah karena sebelumnya dianggap telah menyinggung agama lain.
Kelompok yang berunjuk rasa pun telah melaporkan Ustadz Somad kepada Polda Bali.

7. Pantauan Tribun, sempat tertangkap kamera diduga oknum pengunjuk rasa membawa senjata tajam, seperti sebuah pisau namun cukup panjang.

8. Di sela unjuk rasa penolakan, beberapa orang menemui Ustadz Somad untuk dilakukan negosiasi.
Hingga Jumat sore, Ustadz Somad tetap 'nekad' untuk ceramah di beberapa masji, antara lain Masjid Sudirman dan Masjid An-Nur,

9. Ustaz Somad juga diminta mencium bendera Merah Putih dan memilih untuk meninggalkan Bali, namun dia menolak.


Arghh! Setelah Menetas, Ribuan Anak Itik Jantan di China Direbus Hidup-hidup, Alasannya Bikin Geram..





Mereka kecil, berbulu lembut dengan fisik yang super menggemaskan. Yups, itulah gambaran yang pas bagi anak itik. Setelah dilahirkan, tentu saja mereka punya peluang untuk tumbuh besar, namun sayangnya hal ini tidak terjadi di China.

Di Negeri Tirai Bambu ini, anak itik jantan harus menghadapi akhir hidup yang tragis, setelah dilahirkan. Yups, ribuan anak itik jantan ini dibunuh setiap hari karena mereka dianggap tidak berguna. Mirisnya lagi, anak itik ini direbus dalam air mendidih dalam keadaan hidup-hidup, guys.

Dilansir TribunTravel dari laman Dailymail, Jumat (24/2/17), seorang wartawan bernama Li Gen, mendokumentasikan proses bagaimana pekerja di sebuah tempat penetasan membunuh ribuan anak itik ini.


Awalnya, seorang pekerja menempatkan beberapa puluh itik pada sebuah jaring. Ia kemudian menempatkan jaring dengan puluhan anak itik, dalam wajan panas yang berisi air mendidih. Untuk memastikan anak itik terendam sepenuhnya, ia bahkan menggunakan bantuan tongkat kayu. Li Gen mengatakan bahwa proses ini biasanya dilakukan saat unggas berumur kurang dari empat hari.

Hewan-hewan yang telah mati ini lantas dijual kepada peternak ular ataupun sebagai bahan memasak. Foto-foto ini diambil pada 16 Februari pada sebuah tempat penetasan yang tidak disebutkan namanya di Desa Tongqiao, Kota Xidu, provinsi Hunan. Setelah telur menetas, pegawai segera memisahkan unggas sesuai jenis kelamin, dan kemudian memasukkannya ke dalam box.

Anak itik betina akan dijual, sedangkan anak itik jantan akan menghadapi akhir yang tragis. Anak itik jantan ini akan dibunuh karena tidak ada seorangpun yang mau membeli.

Selain itu, bagi mereka biaya untuk penatasan dan penghidupan juga dinilai terlalu besar. Merebus dianggap cara yang paling ekonomis daripada harus mengubur hidup-hidup.

Praktik pembasmian ini dianggap sebuah praktik mengerikan yang mengadopsi praktik barbar. Peter J. Li, dari Humane Society International, mendesak masyarakat untuk lebih memperhatikan praktik kekejaman dalam industri peternakan unggas ini.
Duh, ngeri banget ya guys.





Salah seorang pekerja di peternakan tersebut mengatakan kepada Li bahwa mereka setidaknya butuh 20 hari untuk meneteskan telur itik. 

Para pekerja kemudian akan memilih mana itik yang jantan dan betina. Anak itik betina akan dijual, tapi malang bagi anak itik jantan yang akan segera menghadapi kematian meski baru beberapa hari menetas. 

Anak itik jantan akan dimasukkan ke dalam sebuah jaring dan kemudian direndam dalam minyak goreng panas dengan suhu 80 derajat Celcius.


Setelah digoreng, mereka akan dimasukkan ke dalam mesin untuk menghapus bulu-bulu yang masih menempel pada tubuh. Setelah itu, mereka akan dijual kepada peternak ular dan pedagang kaki lima.

Kasihan yah anak itiknya, sadis amat sih!



Tak Dapat Uang Pensiun Tentara, Pria 88 Tahun Tetap Berjuang Untuk Cucu Yang Idap Penyakit Langka




Toton, kakek asal Pangandaran, Jawa Barat ini tak dapat menikmati masa tua seperti yang biasa diidam-idamkan orang-orang seusianya. Biasanya orang mengharap tenang dan sejahtera dan cukup di hari tuanya. Namun Toton hanya berharap kesembuhan cucunya yang mengidap penyakit langka ini.

Sehari-hari kakek yang telah berusia 88 tahun ini ia dedikasikan untuk merawat cucunya, Syifa, yang menderita Malabsorption Syndrome, yakni sebuah kelainan di mana usus halus tidak bisa menyerap cukup nutrisi dan cairan tertentu.



Syifa kini nampak hanya memiliki tulang dan kulit. Ia tak mampu berkegiatan selayaknya anak remaja usianya. Kini Syifa telah berusia 17 tahun dan penyakit ini telah dideritanya sejak lahir.

Lebih sedih lagi, kedua orangtua Syifa telah tiada semenjak ia masih bayi. Ayahnya meninggal ketika Syifa berusa 5 bulan karena kecelakaan. Dan ibunya menyusul meninggal 3 bulan kemudian. Semenjak itulah Syifa dirawat oleh kakeknya.

Sehari-hari Toton bekerja sebagai petan sayur dan menjual sayurannya. Meski ia adalah pensiunan tentara, namun Toton tidak menerima sepeserpun uang pensiunan tentara. 

Meski kini ia telah renta, namun ia rela lakukan apapun demi cucunya.